Rabu, 12 Juli 2017

Rem Pada Kendaraan



Rem Pada Kendaraan

 

 

 

Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda. Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis gerak kendaraan menjadi lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan. Pada rem regeneratif, sebagian energi ini juga dapat dipulihkan dan disimpan dalam rodagila (flywheel), kapasitor, atau diubah menjadi arus bolak balik oleh suatu alternator, selanjutnya dilalukan melalui suatu penyearah (rectifier) dan disimpan dalam baterai untuk penggunaan lain.

Energi kinetik meningkat sebanyak pangkat dua kecepatan (E = ½m·v2). Ini berarti bahwa jika kecepatan suatu kendaraan meningkat dua kali, ia memiliki empat kali lebih banyak energi. Rem harus membuang empat kali lebih banyak energi untuk menghentikannya dan konsekuensinya, jarak yang dibutuhkan untuk pengereman juga empat kali lebih jauh.

Sistem rem dalam teknik otomotif adalah suatu sistem yang berfungsi untuk: Mengurangi kecepatan kendaraan. Menghentikan kendaraan yang sedang berjalan. Menjaga agar kendaraan tetap berhenti. Komponen utama dalam sistem rem terdiri dari: Pedal rem atau tuas rem. Penguat (booster). Silinder master (master cylinder), dan Saluran pengereman atau kabel (lines).

Sebagian banyak diantara masyarakat memang tau bagaimana caranya menggunakan kendaraan, namun jika sudah berhubungan dengan perbaikannya, maka banyak diantaranya yang akan angkat tangan, karena memang tak bisa mengatasinya sendiri. Selalu saja akan dibawa ke bengkel. Meskipun jika dilihat tingkat kerusakan yang dialami tak begitu parah dan agaknya juga bisa kita perbaiki sendiri. Namun banyak yang pilih aman langsung ke tempatnya langsung.

Beberapa pengetahuan sederhana tentang otomotif agaknya bisa menjadi solusi bagi kita dalam mengatasi masalah kendaraan. Hal-hal sepele yang terjadi pada kendaraan agaknya bisa menjadi salah satu penyebab kecelakaan, sebut saja diantaranya adalah rem yang blong. Masalah sederhana, namun dampaknya memang bisa jadi sangat besar juga menghilangkan banyak nyawa. Rem memang menjadi bagian yang sangat penting bagi sebuah kendaraan, tak hanya mobil saja, melainkan juga kendaraan roda dua seperti motor.

Rem pada kendaraan bermotor terbagi 3 macam jenis yaitu rem cakram, rem tromol dan rem angin. Rem cakram biasanya banyak dipakai pada kendaraan yang memiliki kecepatan tinggi. Pengereman pada rem cakram di mana akibat gaya gesekan yang terjadi pada pad/bantalan terhadap cakram/piringan dengan cara penjepitan. Rem tromol memiliki gaya di mana kekuatannya sama pada saat maju atau mundur, sehingga lebih baik digunakan untuk rem roda belakang. Rem angin merupakan rem teromol yang memiliki alat bantu berupa hidrolik angin yang dikenal dengan rem angin. Rem jenis ini biasanya digunakan untuk kendaraan-kendaraan berat.

Prinsip kerja pada rem dimana merubah energi panas menjadi energi gerak, bekerjanya sebuah rem disebabkan oleh sistem gabungan penekanan melawan dari sistem gerak putar. Mobil-mobil pabrikan dari Jepang pada saat ini sudah mengembangkan teknologi ABS seperti pabrikan Toyota, Daihatsu, Suzuki dan lain-lain, namun ada beberapa jenis mobil dari pabrikan tersebut belum menggunakan teknologi ABS tersebut.

Mekanisme kerja rem kaki dimana ketika pedal rem ditekan oleh pengemudi maka gerakan gerakan menekan tersebut yang dibantu dengan booster yang memanfaatkan kevakuman dari mesin untuk menekan hidraulis pada master silinder. Sebenarnya tekanan yang terjadi bukan hanya terjadi dari gaya yang dihasilkan ketika kaki pengemudi menginjak pedal rem. Tekanan dari pedal rem dan booster yang menekan master silinder yang berhubungan dengan booster dan pedal. Master silinder yang berfungsi meneruskan tekanan dari pedal dan booster ke seluruh rem kepada empat roda mobil. Piston yang terdapat dalam master silinder akan menciptakan tekanan. Jalur yang terhubung ke rem depan kanan dan belakang kiri dan satu jalurnya lagi yaitu jalur rem depan kiri dan belakang kanan.

Tekanan yang dihasilkan dari master silinder akan diteruskan dengan sebuah media pipa besi dan selang karet. Pipa rem akan menyalurkan tekanan hidraulis yang keluar dari master silinder, pada saat menuju roda peran dari pipa besi kecil akan digantikan dengan selang rem karet. Dirancang demikian karena selang karet lebih fleksibel dalam mengikuti pergerakan yang terjadi pada roda (naik atau turun dan ketika roda belok). Pada jalur pipa rem yang berjalur bagian belakang terlebih dahulu akan melewati komponen proporting valve. Fungsi dari proporting valve ini adalah mengontrol atau menyesuaikan yang terjadi pada tekanan hidarulis pada rem belakang supaya rem belakang tidak terlalu dominan.

Mekanisme rem parkir atau rem tangan menggunakan sistem mekanis. Rem tangan akan memberikan gaya pengereman pada roda belakang saja melalui kabel dan mekanikal lingkage sistem. Pada saat menarik tuas rem tangan maka kabel kabel akan menjalankan bagian teromol belakang sehingga kampas rem akan menekan mangkuk rumah teromol, prinsip pengereman yang terjadi pada rem tangan ini sangat sederhana sama seperi prinsip rem teromol pada kendaraan roda 2.

Apalagi khusus untuk kita yang memiliki kebiasaan berkendara dengan laju kecepatan tinggi, maka harus berhati-hati, sekali saja terjadi masalah pada rem, maka bisa mengakibatkan kecelakaan. Sedikit pengetahuan otomotif bagi yang ingin memperbaiki rem kendaraan yang blong. Ketika kendaraan sedang melaju, rem tiba-tiba blong maka jangan panik, berikut ini ada sedikit cara yang dapat dilakukan, diantaranya:

  1. Matikan mesin terlebih dahulu.
  2. Atur gas dan kurangi semaksimal mungkin hingga angka yang paling kecil.
  3. Oper perseneling atau gigi hingga posisi yang rendah.
  4. Tarik bagian rem tangan Anda, usahakan agar kendaraan tersebut bisa berhenti.
  5. Setelah kendaraan berhenti maka kita bisa segera keluar dan lakukan penanganan daruratnya.
  6. Ganti oli rem yang digunakan dengan yang baru.
  7. Pompa terus hingga oli rem yang lama tersebut keluar.
  8. Pompa lagi hingga udara sistem rem tersebut hilang total.
  9. Bongkar semua bagian roda pada bagian depan dan juga belakang.
  10. Kontrol bagian selang rem apakah ada bagian yang retak atau tidak.
  11. Cek bagian silinder rem atas, apakah ada bagian yang merembes atau tidak.
  12. Jika memang ada bagian yang merembes maka bisa segera diganti dengan yang baru.
  13. Setelah diganti maka bisa segera isi oli rem yang baru.
  14. Pompa terus hingga nantinya rem tersebut bisa digunakan.

Kebanyakan diantara masyarakat yang rem kendaraannya blong ketika berkendara memang mengutamakan panik, sehingga masalah tidak bisa selesai justru menimbulkan kecelakaan. Jadi sangat penting mengatur diri terlebih dahulu agar tenang, baru kemudian melakukan trik otomotif dalam atasi rem blong tersebut.

(Almer Kauthsar Dailami, disarikan dari berbagai sumber)
~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar