

SENI MENIKMATI HIJRAH
Oleh: Reni Marlina
Layaknya
manusia biasa, setiap orang tentunya pernah melakukan kesalahan. setiap orang
pun memiliki cara nya masing-masing dalam menyikapi kesalahan tersebut. Namun, ketahuilah
bahwa Islam telah menyusun segala aktivitas manusia itu berlandaskan Al-Qur’an
dan Hadits. Hijrah, merupakan salah satu perbuatan yang dianjurkan dalam Islam.
Kata hijrah bisa ditinjau dari dua sisi,
yaitu secara makaniyah (tempat) dan maknawiyah (sifat atau makna).
Secara makaniyah, hijrah berarti
berpindah tempat, yaitu seperti hijrah yang dilakukan oleh Rasulullah
Saw. dan para Shahabat dari kota Makkah ke Madinah. Namun bagi
kita diperintahkan untuk hijrah secara maknawiyah, yaitu adanya perubahan
di dalam hidup, dari yang buruk menjadi baik, dari baik menjadi yang lebih baik
lagi. Sebagai seorang Muslim, tentu standar yang digunakan untuk menentukan
baik dan buruk itu tidak lain dan tidak bukan adalah Al-Qur’an dan Hadits,
bukan pendapat kebanyakan orang dan hawa nafsu manusia.
Ikhwah
Fillah. Sering kita mendengar kata “Hijrah” dalam kehidupan sehari-hari kita.
Hijrah pun memiliki banyak macam. Namun Hijrah yang paling baik adalah Hijrah
manuju jalan Allah S.W.T “Bahwasanya orang-orang yang beriman, orang-orang yang
berhijrah dan berusaha bersungguh-sungguh pada jalan Allah, mereka itulah
mendapat rahmat Allah dan Allah maha pengampun lagi maha pengasih”
Mari
kita menjadi seseorang yang sedang menikmati Hijrah. Bagaimana kita Istiqamah,
senantiasa selalu taat pada perintah dan larangan Allah SWT. Perubahan ataupun
Hijrah, tentunya memang tidak mudah bagi setiap manusia. Akan ada banyak
rintangan. Namun, tergantung bagaimana kita menyikapi dan menikmati proses itu.
Masa muda adalah masa dimana pemikiran manusia sangat cermerlang, serba ingin
tahu terhadap segala sesuatu hal yang baru.
Semangat
yang luar biasa mental yang kuat. Namun, harus diingat bahwa masa itu datang
sekali dalam hidup. Sebuah hal yang sia-sia jika manusia terlalu sibuk dengan
urusan duniawinya. Sangat disayangkan jika waktu senggangnya hanya terbuang
sia-sia dengan hal yang tak jelas. Merugilah bagi orang-orang yang menikmati
masa muda nya dengan hal-hal yang tak ada manfaatnya. Dan beruntunglah bagi
orang-orang yang menikmati masa muda nya dengan selalu taan pada perintah dan
larangan-Nya.
Pada
realitanya manusia banyak menghabiskan waktu senggangnya dengan hal yang kurang
bermanfaat. Bagaimana menikmati masa muda, masa dimana menikmati proses hijrah
sedini mungkin. Tidak ada kata terlambat untuk sebuah perubahan. Jika kita dulu
merupakan seseorang yang sering membuang waktu senggang, berfoya-foya dan lain
sebagainya. Saat diasingkan oleh teman dan bahkan keluarga saat ‘Hijrah’ itu
menghampiri. Mari kita pelan-pelan mengubah wajah diri dengan memakai jilbab
yang sesuai dengan syari’ah. Itu banyak sekali lika-liku yang dihadapi.
Saat
diasingkan oleh keluarga sendiri, saat dijauhi oleh teman dan kerabat dengan
perubahan-perubahan yang ada. Namun, semua itu dapat terlewati. Dapat kita
nikmati. Bahwa jalan dakwah memang tak mudah, bahwa proses Hijrah itu tidak
semudah membalikan telapak tangan. Tergantung kita menyikapinya seperti apa.
Pertama, bergegas melakukan hal yang diperintahkan Allah swt dan Rasul-Nya dan
menjauhi larangannya. Tak mudah, tapi patut dicoba. Allah senantiasa melihat
orang-orang yang berbuat pada kebaikan. Jangan takut untuk berubah. Kedua,
lakukan hal-hal yang produktif. Masa muda adalah masa dimana semangat semakin
membara. Hati semakin mengguncang. Sikapi hal tersebut senantiasa berdzikir,
tilawah, dan mengingat Allah swt.
Seperti
kita ketahui, bahwa pacaran jelas dilarang dalam Islam. Yuk Hijrah. Ketiga,
Istiqamah. Setelah semua itu. Coba sahabat, biasakan apapun hal baik itu untuk
tetap Istiqamah. Yuk jadi pribadi yang senantiasa meningkatkan kualitas diri,
baik dari segi keimanan amal dan perbuatan, akhlak dan juga ilmu. Karena
kematian siapa yang tahu. Yuk Hijrah selagi muda!
~
~