Metode Quantum Writing
Oleh:
Tangguh Tunggalaye BE, SE, MM.
Siapapun yang ingin
jadi penulis ia bukan hanya harus menguasai teori tehnik menulis yang baik.
Lebih dari itu, ia mesti mampu mengusir segala pikiran negatif yang menghambat
energinya untuk menulis. Kebanyakan penulis pemula mengalami hambatan dan
kemandegan ketika mengawali proses penulisan. Hambatan itu bisa berupa persepsi
dan cara pandang terhadap tujuan dan kedirian. Bisa juga berupa kebingungan
mengurai isi pikiran yang berkelebatan. Quantum Writing mengenai manfaat
menulis dan cara pandang terhadap proses menulis. Ketika banyak penulis
mengatakan bahwa menulis dapat menyehatkan tubuh.
Metode yang digunakan
dalam penelitian menulis karangan deduktif yaitu dengan menggunakan metode
quantum writing. Penerapan metode tersebut yaitu pada waktu menyajikan materi
pelajaran di dalam pelaksanaannya, tentunya ada metode lain yang menunjang pada
metode Quantum Writing yaitu metode tanya jawab atau penugasan, hal tersebut
dapat terjadi karena komunikasi dalam pembelajaran yang membutuhkan stimulus
atau respon.
Diawali dengan adanya
kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan menulis esai. Hasil survei menunjukkan
bahwa pembelajaran menulis esai belum mengoptimalkan kemampuan mahasiswa. Hal
ini disebabkan salah satunya adalah oleh penggunaan model pembelajaran yang
kurang variatif dan masih berpusat kepada dosen. Pembelajaran sering didominasi
oleh dosen dengan penggunaan metode ceramah sehingga mahasiswa tidak diberi
kesempatan untuk mengonstruksi pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya.
Penggunaan istilah
fiksi kuantum mulai muncul di buku-buku dan tulisan akademis abad ke-21 yang
mengidentifikasi dan mendiskusikan genre sastra baru dan baru yang dipengaruhi
oleh pandangan baru dunia yang diberikan oleh fisika kuantum. Berbagai seniman,
akademisi, dan kritikus mengeksplorasinya secara independen satu sama lain dan
dalam berbagai konteks dengan penyebut umum genre sastra baru.
Fiksi kuantum adalah
genre sastra yang mencerminkan pengalaman modern dunia material dan kenyataan yang
dipengaruhi oleh teori kuantum dan prinsip baru dalam fisika kuantum. Genre ini
belum tentu bertema sains dan mengaburkan garis yang memisahkan fiksi ilmiah
dan fantasi menjadi lingkup literatur arus utama yang melampaui model mekanis
sains dan melibatkan fantasi persepsi manusia atau imajinasi sebagai komponen
realistis yang mempengaruhi dunia fisik setiap hari. Fiksi kuantum ditandai
dengan penggunaan elemen dalam mekanika kuantum sebagai alat pengisahan cerita.
Dalam fiksi kuantum, kehidupan sehari-hari tergantung pada beberapa aspek sifat
kuantum dari realitas.
Genre ini mencerminkan
pengalaman manusia modern tentang persepsi baru tentang realitas material yang
dipengaruhi oleh fisika kuantum, yang melampaui model mekanik sains dan faktor
dalam imajinasi dan persepsi manusia sebagai komponen realitas. Genre ini
ditandai oleh salah satu atau semua karakteristik berikut:
Penggunaan mekanika
kuantum oleh penulis untuk memungkinkan elemen supernatural, paranormal, atau
fantastis dari sebuah cerita di mana realitas tampaknya menentang hukum fisika
mekanis. Karakter yang secara sadar mempengaruhi pengamat realitas. Pengenalan
ilmiah akan kekuatan animating tak terhingga dari materi yang diukur dengan
efek pengamat (fisika), diajukan sebagai kesadaran atau semangat. Tema,
karakter, atau peristiwa dari sebuah cerita yang ada per elemen dapat
dijelaskan sebagai kenyataan menurut teori kuantum. Petualangan yang melibatkan
sinkronisitas, realitas dimensi ganda, metaversi interaktif, dunia paralel atau
kehidupan sebagai multiverse. Kesadaran (karakter atau pembaca) sebagai
pengaruh interaktif dalam penciptaan dan persepsi realitas dan alur cerita. Reality
berperilaku tidak terduga seperti pada partikel subatomik.
Quantum dapat dipahami
sebagai interaksi yang mengubah energi menjadi pancaran cahaya yang dahsyat. Quantum
adalah interaksi yang terjadi dalam proses belajar, niscaya mampu mengubah
berbagai potensi yang ada didalam diri manusia menjadi pancaran atau
ledakan-ledakan gairah dalam memperoleh hal-hal yang baru yang dapat ditularkan
atau ditunjukkan kepada orang lain.
Quantum Writing ini
disusun menjadi dua bagian: Berisi konsep-konsep yang diharapkan dapat
memberikan kebaruan tentang menulis. Ditunjukkan untuk memperkaya mental
seorang penulis. Tentang teknik-teknik menulis artinya untuk menyediakan
kebutuhan praktis menulis. Efek-efek yang penting dari metode ini adalah orang
yang dapat menulis dan menjadi penulis akhirnya diajak untuk meraih tujuan yang
sangat bermanfaat bagi dirinya sendiri, yaitu memunculkan sisi-sisi untuk yang
dimilikinya dan kemudian perlahan-lahan dapat dikenalnya sendiri secara utuh.
Metode ini dirancang untuk memperluas ruang lingkup yang selama ini kita anggap
sebagai upaya untuk mengenali diri secara utuh.
Teknik-teknik menulis
Quantum Writing: Pembebasan dan pemanfaatan menulis. Teknik menulis dengan
menggunakan musik. Menulis dengan penuh percaya diri. Keterampilan menulis
super, artinya antara menulis bebas dan memperbaiki tulisan harus dipisah
secara sangat tegas.
Writing Contest Se-Jawa
Barat yang diselenggarakan oleh Lapi dan Alkasyaf dengan tema "Quantum
Writing Better for Life" di Kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung diikuti
oleh kalangan mahasiswa se-Jabar. Kontributor Tabloid Intan Reni Marlina dari Depok
berhasil meraih predikat: Runner Up. “Menulislah, meski kau bukan ahlinya.
Karena menulis bekerja untuk keabadian...” ungkapnya berbinar saat menerima
Piala dan Piagam Quantum Writing Better for Life. Selamat buat Reni Marlina,
teruslah berkarya. Kamu pasti bisa!
~