Jumat, 05 Mei 2017

Metode Quantum Writing








Metode Quantum Writing





















Oleh: Tangguh Tunggalaye  BE, SE, MM.


Siapapun yang ingin jadi penulis ia bukan hanya harus menguasai teori tehnik menulis yang baik. Lebih dari itu, ia mesti mampu mengusir segala pikiran negatif yang menghambat energinya untuk menulis. Kebanyakan penulis pemula mengalami hambatan dan kemandegan ketika mengawali proses penulisan. Hambatan itu bisa berupa persepsi dan cara pandang terhadap tujuan dan kedirian. Bisa juga berupa kebingungan mengurai isi pikiran yang berkelebatan. Quantum Writing mengenai manfaat menulis dan cara pandang terhadap proses menulis. Ketika banyak penulis mengatakan bahwa menulis dapat menyehatkan tubuh.

Metode yang digunakan dalam penelitian menulis karangan deduktif yaitu dengan menggunakan metode quantum writing. Penerapan metode tersebut yaitu pada waktu menyajikan materi pelajaran di dalam pelaksanaannya, tentunya ada metode lain yang menunjang pada metode Quantum Writing yaitu metode tanya jawab atau penugasan, hal tersebut dapat terjadi karena komunikasi dalam pembelajaran yang membutuhkan stimulus atau respon.

Diawali dengan adanya kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan menulis esai. Hasil survei menunjukkan bahwa pembelajaran menulis esai belum mengoptimalkan kemampuan mahasiswa. Hal ini disebabkan salah satunya adalah oleh penggunaan model pembelajaran yang kurang variatif dan masih berpusat kepada dosen. Pembelajaran sering didominasi oleh dosen dengan penggunaan metode ceramah sehingga mahasiswa tidak diberi kesempatan untuk mengonstruksi pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya.

Penggunaan istilah fiksi kuantum mulai muncul di buku-buku dan tulisan akademis abad ke-21 yang mengidentifikasi dan mendiskusikan genre sastra baru dan baru yang dipengaruhi oleh pandangan baru dunia yang diberikan oleh fisika kuantum. Berbagai seniman, akademisi, dan kritikus mengeksplorasinya secara independen satu sama lain dan dalam berbagai konteks dengan penyebut umum genre sastra baru.

Fiksi kuantum adalah genre sastra yang mencerminkan pengalaman modern dunia material dan kenyataan yang dipengaruhi oleh teori kuantum dan prinsip baru dalam fisika kuantum. Genre ini belum tentu bertema sains dan mengaburkan garis yang memisahkan fiksi ilmiah dan fantasi menjadi lingkup literatur arus utama yang melampaui model mekanis sains dan melibatkan fantasi persepsi manusia atau imajinasi sebagai komponen realistis yang mempengaruhi dunia fisik setiap hari. Fiksi kuantum ditandai dengan penggunaan elemen dalam mekanika kuantum sebagai alat pengisahan cerita. Dalam fiksi kuantum, kehidupan sehari-hari tergantung pada beberapa aspek sifat kuantum dari realitas.

Genre ini mencerminkan pengalaman manusia modern tentang persepsi baru tentang realitas material yang dipengaruhi oleh fisika kuantum, yang melampaui model mekanik sains dan faktor dalam imajinasi dan persepsi manusia sebagai komponen realitas. Genre ini ditandai oleh salah satu atau semua karakteristik berikut:

Penggunaan mekanika kuantum oleh penulis untuk memungkinkan elemen supernatural, paranormal, atau fantastis dari sebuah cerita di mana realitas tampaknya menentang hukum fisika mekanis. Karakter yang secara sadar mempengaruhi pengamat realitas. Pengenalan ilmiah akan kekuatan animating tak terhingga dari materi yang diukur dengan efek pengamat (fisika), diajukan sebagai kesadaran atau semangat. Tema, karakter, atau peristiwa dari sebuah cerita yang ada per elemen dapat dijelaskan sebagai kenyataan menurut teori kuantum. Petualangan yang melibatkan sinkronisitas, realitas dimensi ganda, metaversi interaktif, dunia paralel atau kehidupan sebagai multiverse. Kesadaran (karakter atau pembaca) sebagai pengaruh interaktif dalam penciptaan dan persepsi realitas dan alur cerita. Reality berperilaku tidak terduga seperti pada partikel subatomik.

Quantum dapat dipahami sebagai interaksi yang mengubah energi menjadi pancaran cahaya yang dahsyat. Quantum adalah interaksi yang terjadi dalam proses belajar, niscaya mampu mengubah berbagai potensi yang ada didalam diri manusia menjadi pancaran atau ledakan-ledakan gairah dalam memperoleh hal-hal yang baru yang dapat ditularkan atau ditunjukkan kepada orang lain.

Quantum Writing ini disusun menjadi dua bagian: Berisi konsep-konsep yang diharapkan dapat memberikan kebaruan tentang menulis. Ditunjukkan untuk memperkaya mental seorang penulis. Tentang teknik-teknik menulis artinya untuk menyediakan kebutuhan praktis menulis. Efek-efek yang penting dari metode ini adalah orang yang dapat menulis dan menjadi penulis akhirnya diajak untuk meraih tujuan yang sangat bermanfaat bagi dirinya sendiri, yaitu memunculkan sisi-sisi untuk yang dimilikinya dan kemudian perlahan-lahan dapat dikenalnya sendiri secara utuh. Metode ini dirancang untuk memperluas ruang lingkup yang selama ini kita anggap sebagai upaya untuk mengenali diri secara utuh.

Teknik-teknik menulis Quantum Writing: Pembebasan dan pemanfaatan menulis. Teknik menulis dengan menggunakan musik. Menulis dengan penuh percaya diri. Keterampilan menulis super, artinya antara menulis bebas dan memperbaiki tulisan harus dipisah secara sangat tegas.

Writing Contest Se-Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Lapi dan Alkasyaf dengan tema "Quantum Writing Better for Life" di Kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung diikuti oleh kalangan mahasiswa se-Jabar. Kontributor Tabloid Intan Reni Marlina dari Depok berhasil meraih predikat: Runner Up. “Menulislah, meski kau bukan ahlinya. Karena menulis bekerja untuk keabadian...” ungkapnya berbinar saat menerima Piala dan Piagam Quantum Writing Better for Life. Selamat buat Reni Marlina, teruslah berkarya. Kamu pasti bisa!

~