Sabtu, 20 Mei 2017

Investasi Nasional Salah Satu Wujudkan Kesejahteraan Rakyat








Investasi Nasional 

Salah Satu Wujudkan Kesejahteraan Rakyat





Oleh: Reni Marlina

Seperti yang kita ketahui saat ini bahwa Indonesia sedang bergejolak dalam berbagai aspek. Mulai dari perekonomian yang semakin terpuruk, pendidikan yang kurang memadai dan kesehatan yang tak di jangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Demikian pula berbagai issue-issue politik yang saat ini menjadi sorotan public.
         
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam. Potensi yang begitu memadai, jumlah penduduk yang banyak mampu wujudkan kesejahteraan rakyat. Namun, saat ini dengan berbagai kekurangan yang hadapi negeri, tentu nya membutuhkan bantuan dari berbagai stakeholder dari luar dan dalam. Kebijakan-kebijakan baru dari pemerintah yang terus di gencarkan guna menjadikan Negeri ini menjadi maju dan mampu bersaing dalam tantangan Global.

Berbicara Investasi, sudah sejak zaman dahulu sebelum reformasi Indonesia memiliki kerja sama dengan berbagai stakeholder luar negeri. Dimana banyak para investor-investor dari luar menanamkan modal nya di negera Indonesia. Menurut analisa penulis, apakah para investor datang ke Indonesia hanya untuk berinvestasi atau memberikan dana nya secara Cuma-Cuma untuk Negara ini ? Jelas, Tidak. Setiap Investor yang menanamkan modal nya ke negera Ini semata-mata juga mencari profit oriented untuk Negara nya.

Indonesia negeri kaya rayaakan Sumber Daya Alam yang melimpah.
Terdiridari 17.560 pulau, mempunyai perairan terbesar di dunia sehingga di juluki Negara Maritim, suku bangsa terbanyak hingga mencapai 740 suku yang memakai jenis bahasa yang beragam, menghasilkan gas alam cair terbanyak di dunia, memiliki terumbu karang dan spesies ikan hiu terbanyak di dunia, penghasil produk pertanian terbanyak pertama di dunia. Banyak nya kekayaan Indonesia dapat mensejahterakan warga sekitar. Khususnya, di daerah cepu. Cepu  merupakan salah satu daerah penghasil minyak terbanyak. Maka Indonesia akan memperoleh keuntungan mulai dari 3,6 triliun dalam sebulan atau setara dengan 43,2 triliun pertahunnya. Dengan perhitungan ini seharusnya Indonesia dapat memakmurkan rakyatnya, namun yang terjad isebaliknya.

Penanaman modal Asing di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007, tentang penanaman Modal. Dalam undang-undang ini, yang di maksud penanaman modal adalah kegiatan penanaman modal untuk melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang di lakukan oleh penanam modal Asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal asing dalam negeri (Pasal 1 Nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman Modal Asing). Yang memiliki dampak positif masuknya  modal baru untuk pembangunan yang akan menambah devisa Negara, berdiri nya perusahaan-perusahaan baru sehingga adanya pemasukan bagi Negara berupa pajak penghasilan, penyerapan tenaga kerja, berpengalaman dalam perdagangan internasional (ekspor-import). Hanya sebagian kecil yang dapat kita ambil dari adanya investasi asing. Kemudian bagaimana solusinya, agar Negara Tercinta kita ini tidak harus selalu bergantung pada Investasi Asing. Dalam perspektif islam, Islam menganjurkan manusia untuk bekerja atau berniaga dan menghindari kegiatan meminta-minta dalam mencari harta kekayaan. Yang  jelas, penanaman modal asing cepat atau lambat akan menjadi jalan kapitalis, baik perusahaan maupun Negara, untuk mendominasi perekonomian Indonesia yang berujung pada penjajahan ekonomi. Islam mencegah terjadinya keadaan itu dengan cara mencegah terbukanya celah ke Arah itu. Allah SWT berfirman : “…. Dan Allah sekali-kali tidak memberi jalan kepada orang-orang yang beriman” (QS. Annisa: 141).

Salah satu permasalahan terhadap Investasi Asing, sudah banyak memunculkan problematika. Dimana salah satu nya, dalam kesepakatan kurang nya kemaslahatan bagi masyarakat lokal. Sebagai contoh dalam berinvestasi itu terdapat perputaran dana, dimana sebagai contoh nya adalah saham. Nilai saat ini, akan di putarkan pada nilai tahun berikut nya sebagai laba dari investasi tersebut. Dalam analisa fiqih muamalah ini, termasuk ke dalam gharar (belum jelas).

Saat ini Indonesia dalam Investasi Nasional menggunakan Investasi yang dimana, mengandung riba (bunga). Bunga yang memberikan dampak buruk sektor ekonomi ini, menjadikan pertumbuhan ekonomi semakin terpuruk. Karena setiap tahun nya bunga yang di bebankan itu akan naik.

Disini, menurut memberikan solusi terhadap Investasi Nasional yang ada tanpa harus dengan bergelut dengan riba/bunga yang merusak sektor perekonomian bangsa.

Pertama, meningkatkan daya beli masyarakat, yakni melalui pemberdayaan ekonomi pedesaan dan pemberian modal usaha kecil seluasnya. Dengan peningkatan daya beli masyarakat ini membuat barang-barang hasil buat anda lam negeri terjual habis tentua kan memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Apalagi yang terjual itu dan laku ter beli itu yaitu produk hasil ekonomi pedesaan dan usaha kecil, tentu akan membuat perkembangan yang signifikan bagi kemajuan usaha pedesaan dan usaha kecil sehingga mampu bersaing perusahaan besar milik swasta. Keuntungan lain dari dari peningkat anda ya beli masyarakat yaitu perputaran angka lebih banyak terdapat di dalam negeri sehingga uang ini akan menambah pendapatan Negara dengan pajak.

Kedua, meningkat kan pajak secara progresif terhadap barang mewah impor. Realitas yang ada saat ini pemerintah mengambil pajak barang mewah.

Ketiga, konsep pembangunan yang berkesinambungan, berlanjut dan mengarah pada satu titik maksimalisasi kekuatan ekonomi nasional, melepaskan secara bertahap ketergantungan utang luar negeri.

Keempat ,menggalakan kebanggaan akan produksi dalam negeri, meningkatkan kemauan dan kemampuan ekspor produk unggulan dan membina jiwa kewirausahaan masyarakat. Hal ini memprihatin kan dengan televise atau surat kabar di negeri ini yakni banyak nya iklan swasta produk luar negeri berkembang di dalam negeri, sadar atau tidak sadar iklan-iklan ini mempengaruhi pergaulan masyarakat di negeri ini, para remaja lebih suka memakan produk luar negeri dari pada produk dalam negeri. Sehingga, hasil jual lebih banyak keluar dari pada kedalam negeri.

Kelima, mengembangkan sumber daya manusia berkualitas. Misalnya, BJ. Habibie orang cerdas yang dapat menciptakan pesawat, handal dalam bidang Teknologi. Dan nempatkan kesejahteraan  yang berkeadilan dan merata sebagai landasan penyusunan operasional pembangunan ekonomi.  Dan terakhir, meskipun solusi ini akan harus bertahap dalam pengimplementasiaanya yaitu dengan menerapkan Investasi Nasional yang syariah.

Dengan Negara yang berpenduduk mayoritas muslim, sudah seharus nya Indonesia memiliki senjata dalam perubahan ekonomi nya. selain dari pada keuntungan dan kesejahteraan yang di dapat namun juga keberkahan di dalam nya.
~


Orang Tua Adalah Madrasah Utama Pendidikan Anak







Orang Tua Adalah Madrasah Utama Pendidikan Anak


 

Oleh: Reni Marlina

Pengertian keluarga juga dapat dilihat dalam arti kata yang sempit, sebagai keluarga inti yang merupakan kelompok sosial terkecil dari masyarakat yang terbentuk berdasarkan pernikahan dan terdiri dari seorang suami (ayah), isteri (ibu) dan anak-anak mereka. Sedangkan keluarga dalam arti kata yang lebih luas misalnya keluarga RT, keluarga komplek, atau keluarga Indonesia. (Munandar, 1985).

Keluarga menjalankan peranannya sebagai suatu sistem sosial yang dapat membentuk karakter serta moral seorang anak. Keluarga tidak hanya sebuah wadah tempat berkumpulnya ayah, ibu, dan anak. Sebuah keluarga sesungguhnya lebih dari itu. Keluarga merupakan tempat ternyaman bagi anak. Berawal dari keluarga segala sesuatu berkembang. Kemampuan untuk bersosialisasi, mengaktualisasikan diri, berpendapat, hingga perilaku yang menyimpang.

Dalam islam peran keluarga sangat penting. Salah satu nya Allah menyebutkan dalam Al-Qur’an seorang anak harus lah berbuat baik pada kedua orang tua. Maka dari itu, seorang anak yang baik juga akan memberikan dampak yang baik jika di didik dengan baik pula. Terutama menyangkut pendidikan, Di Indonesia sendiri masih banyak orang tua nya yang kurang peduli akan pendidikan anak. Terutama di daerah pedesaan masih minim nya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak. Karena mereka berpikir bahwa pendidikan tidak ada nilai di dalam nya dan kesadaran dari orang tua itu sendiri. Menurut analisa penulis, ada beberapa daerah yang di kunjungi bahwa masih banyak anak-anak yang tak mau sekolah karena kurang nya support atau dukungan dari keluarga.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memegang peranan penting serta sangat mempengaruhi perkembangan sikap dan intelektualitas generasi muda sebagai penerus bangsa. Keluarga, kembali mengmbil peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Berbagai aspek pembangunan suatu bangsa, tidak dapat lepas dari berbgai aspek yang saling mendukung, salah satunya sumber daya manusia. Terlihat pada garis-garis besar haluan negara bahwa penduduk merupakan sumber daya manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan nasional. Hal ini pun tidak dapat terlepas dari peran serta keluarga sebagai pembentuk karakter dan  moral individu sehingga menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat memerlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas baik. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas baik tentunya memerlukan berbagai macam cara. Salah satu diantanya adalah melalui pendidikan. Pendidikan baik formal maupun informal. Pendidikan moral dalam keluarga salah satunya.

Walaupun memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, tetapi rendah dalam hal moralitas, individu tidak akan berarti dimata siapa pun. Pendidikan moral dimulai dari sebuah keluarga yang menanamkan budi pekerti luhur dala setiap interaksinya. Sumber daya manusia berkualitas dapat dilihat dari keluarganya.

Bukan hanya keluarga mampu dari segi materi, yang dapat meningkatkan kualitas individunya melalui tambahan-tambahan materi pembelajaran di luar bangku sekolah. Akan tetapi, keluarga sederhana di desa pun dapat menjamin kualitas sumber daya manusianya. Kualitas sumber daya dan keluhuran budi pekerti merupakan hasil tempaan orang tua.

Oleh karena itu dalam penguatan peran keluarga dalam mendidik anak yaitu memberikan semangat. Bahwasannya setiap keluarga juga memberikan penguatan dan motivasi terhadap pendidikan anak. Disini penulis memberikan beberapa pendapat terhadap penguatan keluarga dalam pendidikan anak.

Pertama, pendekatan terhadap anak lebih intens lagi. Salah satu nya dengan memberikan pendidikan selain pendidikan formal di sekolah. Terutama pendidikan moral atau akhlak. Karena itu salah satu pembentuk karakter anak, dalam menghadapi generasi yang lebih baik lagi.

Kedua, senantiasa orang tua memberikan motivasi dan semangat terhadap anak dalam belajar. Semangat atau support ini justru hal yang paling di butuhkan oleh setiap anak. Karena dalam pendidikan kadang anak bingung menentukan pilihan nya. maka dari itu, dengan adanya motivasi ini semoga bisa memberikan semangat anak semakin lebih baik lagi.

Ketiga, Orang tua merupakan panutan bagi anak-anaknya, untuk itu sebaiknya orang tua dapat menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya. Orang tua juga harus membuka diri terhadap perkembangan zaman dan teknologi saat ini. Anak-anak memiliki pemikiran yang kritis terhadap sesuatu yang baru. Bila orang tua tidak membuka diri terhadap perkmbangan yang ada, kelak akan menuai kesulitan dalam menjawab pertanyaan dari anak.

Pada akhirnya berbuah kebohongan dan secara tidak langsung menanamkannya pada anak.  Keempat, memberikan pemahaman akhlak yang intensif karena ini akan menunjang dalam pendidikan anak di usia dini. Dengan anak memiliki moral yang baik mak ia dengan begitu akan memberikan prestasi yang baik pula dalam pendidikannya.

Penguatan Peran Keluarga terhadap Pendidikan anak merupakan kualitas moral dan mental seseorang yang pembentukannya dipengaruhi oleh faktor bawaan (fitrah - nature) dan lingkungan (sosialisasi atau pendikan – nurture). Potensi karakter yang baik dimiliki manusia sebelum dilahirkan, tetapi potensi tersebut harus terus-menerus dibina melalui sosialisasi dan pendidikan sejak usia dini.

Meskipun semua pihak bertanggung jawab atas pendidikan karakter calon generasi penerus bangsa (anak-anak), namun keluarga merupakan wahana pertama dan utama bagi pendidikan karakter anak. Untuk membentuk karakter anak keluarga harus memenuhi tiga syarat dasar bagi terbentuknya kepribadian yang baik, yaitu maternal bonding, rasa aman, dan stimulasi fisik dan mental.

Selain itu, jenis pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anaknya juga menentukan keberhasilan pendidikan karakter anak di rumah. Kesalahan dalam pengasuhan anak di keluarga akan berakibat pada kegagalan dalam pembentukan karakter yang baik.

Kegagalan keluarga dalam melakukan pendidikan karakter pada anak-anaknya, akan mempersulit institusi-institusi lain di luar keluarga (termasuk sekolah) dalam upaya memperbaikinya. Kegagalan keluarga dalam membentuk karakter anak akan berakibat pada tumbuhnya masyarakat yang tidak berkarakter. Oleh karena itu, setiap keluarga harus memiliki kesadaran bahwa karakter bangsa sangat tergantung pada pendidikan karakter anak-anak mereka dalam keluarga. 

~