Sang Lentera
Oleh: Siti Saja’ah
Tersirat pada kidung naluri
Sebait abjad yang terus menaungi diri
Membisu dikala peluh membekas pada hati
Tersenyum disaat mata terhiasi dengan mentari
Ketika pikiranku berada pada sisi yang redup
Kau membawakanku lentera hidup
Menunjukkan langkah pada kewibawaan diri
Merubah semu menjadi mimpi suci
Tak jemu kau melangkah dan merangkul
Tak bimbang walau memilih rasa
Mengulurkan ketika mereka terjerembab
Membangun ketika mereka tergopoh
“Bangkitlah wahai anakku”
Itulah yang terus kau lantunkan pada telingaku
Sahutan petuah yang terus mengelilingi pikiran semu
Tak sempatku mengucapkan rasa dengan hati
Menasbihkan abjad yang tersimpan pada kidung naluri
Seolah hanya mampu menyiratkan gambaran diri
Ketikaku bersandar pada ilmu yang kau beri
Wahai sang lentera
Terimalah bakti hidup kami
Berwujud pengabdian pada negeri yang telah lama mati
Meski banyak ruang berduri di hamparan hidup ini
(Garut, 17 Mei 2017)
~
--------------------------------------------------------------------
Penantian
Oleh: Siti Saja’ah
Terhitung alur pada ribuan hari yang lalu
Menyeruak bisikkan keheningan ketika hari mengungkap
kata
Nada-nada sepi menjalin kebisingan
Terbuai akan serpihan cerita ketika bersahaja
Telah lama ku menunggu di penantian senja
Hingga tercipta lamunan karang yang beruap
30 hari lembayung menerpa dunia semu
Saat mahligai laut berada di puncak sendu
Nafas seakan berhenti berdetak
Menyulutkan rasa kesepian di tengah deburan masa
Bersua di saat keramaian tak menerpa
Bermalam di bawah rembulan menyambut
Penantian akan terus berjalan
Meski goresan menampung semua sahutan
Deraian air menerpa samudera
Menjerat kata ketika menjadi pelupuk rindu
(Garut, 17 Mei 2017)
~