Minggu, 23 April 2017

Korean Fresh Kimchi









Korean Fresh Kimchi
Membuat Kimchi Korea yang Halal dan Lezat

Kali ini kita akan berkenalan dengan masakan ringan yang berasal dari negeri ginseng. Masakan itu bernama Korean Fresh Kimchi. Bahan-bahan artikel untuk kali ini kita gali dari bang Tangguh Tungalaye yang sudah sering bepergian ke Korea. Beliau juga tentunya sudah sering merasakan nikmatnya kimchi ini.

Kimchi disebut sebagai salah satu dari lima "makanan tersehat di dunia" menurut majalah Health Magazine. Kimchi kaya dengan vitamin, membantu pencernaan, dan kemungkinan dapat mencegah kanker. Sayuran yang sudah lama diketahui baik untuk kesehatan, apalagi ditambah kultur bakteri hidup pada kimchi yang lebih banyak dari yogurt. Bakteri laktobasilus yang berperan dalam proses fermentasi kimchi menghasilkan asam laktat dengan kadar yang lebih tinggi daripada yogurt. Pemakaian cabe merah dalam jumlah banyak pada kimchi juga sering disebut-sebut baik untuk kesehatan.

Kimchi adalah makanan tradisional Korea, salah satu jenis asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu yang dibuat dari udang krill, kecap ikan, bawang putih, jahe dan bubuk cabe merah. Sayuran yang paling umum dibuat kimchi adalah sawi putih dan lobak. Dahulunya, kimchi diucapkan sebagai chim-chae yang berarti "sayuran yang direndam."

Di Korea, kimchi selalu dihidangkan di waktu makan sebagai salah satu jenis banchan yang paling umum. Kimchi juga digunakan sebagai bumbu sewaktu memasak sup kimchi (kimchi jjigae), nasi goreng kimchi (kimchi bokkeumbap), dan berbagai masakan lain.

Asinan berwarna hijau merupakan bentuk awal kimchi sewaktu cabe belum dikenal di Korea. Setelah dicampur dengan garam, sayuran seperti kubis dimasukkan ke dalam guci tanah liat setelah diberi garam, dan dipendam di dalam tanah sebagai persediaan makanan sewaktu sayuran segar tidak tersedia di musim dingin. Orang Korea baru mengenal cabe berkat jasa pedagang Portugis dari Jepang yang datang ke Korea pada abad ke-16.

Pedagang Portugis menyebarluaskan cabe ke seluruh dunia. Kapal-kapal Portugis berlayar melewati Tanjung Harapan di Afrika hingga sampai di India pada tahun 1498. Selanjutnya, cabe asal Amerika Selatan dibawa ke Asia melalui berbagai pelabuhan di Afrika atau langsung menyeberangi Samudra Pasifik. Pada tahun 1540, pedagang Portugis sudah berdagang di Indonesia dan cabe dibawa ke Tiongkok beberapa lama kemudian. Pedagang Portugis baru sampai di Jepang dan Korea pada tahun 1549. Filipina mendapat giliran mengenal cabe pada tahun 1564 sewaktu dilewati jalur perdagangan kapal Spanyol yang membawa cabe ke kepulauan Melanesia dan kawasan Mikronesia.

Resep asinan sayuran dan labu sudah dimuat dalam buku resep terbitan tahun 1670, tetapi tidak menggunakan cabai. Di dalam catatan sejarah abad ke-17 ditulis tentang 11 jenis kimchi, sedangkan cabe sebagai bahan kimchi mungkin baru populer bertahun-tahun kemudian (menurut perkiraan 200 tahun kemudian). Sebelum abad ke-19, kimchi hanya dibuat dari sayuran asli Korea karena sawi putih kemungkinan besar tidak dikenal di Korea.

Kimchi dibuat dari beraneka ragam bahan sesuai dengan jenis kimchi dan selera orang yang membuatnya. Kimchi yang paling dikenal di luar Korea adalah baechu kimchi yang dibuat dari sawi putih dan lobak dicampur bawang putih, cabe merah, daun bawang, cumi-cumi, tiram atau makanan laut lain, jahe, garam, dan gula.

Kimchi dibuat dari berbagai jenis sayuran sehingga mengandung kadar serat makanan yang tinggi, namun rendah kalori. Sebagian besar kimchi dibuat dari sayuran seperti bawang bombay, bawang putih, dan cabe yang baik untuk kesehatan. Kimchi kaya dengan vitamin A, thiamine (B1), riboflavin (B2), kalsium, zat besi, dan bakteri asam laktat yang baik untuk pencernaan. Pada tahun 2000, strain bakteri asam laktat (strain MT-1077T) penghasil bakteriosin yang diisolasi dari kimchi diberi nama Lactobacillus kimchi.

(Yunus Ramdhani)

~

Membuat kimchi korea yang halal dan lezat.
Bahan-bahan:
  • 1 buah sawi putih segar, potong – potong
  • Garam halus secukupnya

Bahan-bahan untuk membuat pasta :
  • 65 gr tepung beras
  • 750 ml air bersih
  • 300 gr bubuk cabe
  • 250 ml kecap ikan atau sesuai selera. Bisa dihilangkan jika tidak suka
  • 125 gr gula pasir
  • 2 siung bawang putih ukuran besar, geprek dan cincang halus
  • ½ buah bawang bombai, iris tipis – tipis
  • 1 sendok makan jahe parut
  • 3 buah wortel ukuran sedang, potong korek api
  • 1 buah lobak segar, potong korek api
  • 4 batang daun bawang, iris tipis – tipis

Langkah membuat pasta :
  • Masukkan tepung beras dan air pada panci, aduk – aduk hingga rata kemudian panaskan pada kompor dan aduk – aduk kembali hingga mengental. Tunggu hingga muncul letupan – letupan lalu matikan kompor. Tambahkan gula pasir dan aduk hingga merata. Diamkan hingga dingin
  • Masukkan bubur tepung yang telah dingin ke dalam baskom atau wadah.
  • Tambahkan bubuk cabe, jahe parut, kecap ikan, bawang putih, dan bawang bombay. Aduk hingga merata.
  • Tambahkan daun bawang, lobak, dan wortel yang telah di iris – iris lalu aduk sampai rata. Sisihkan.

Langkah membuat kimchi :
  • Cuci sawi dengan air yang mengalir hingga bersih
  • Lumuri sawi dengan garam setiap helai. Pastikan semua bagian terkena garam. Kemudian masukkan ke dalam wadah atau baskom.
  • Cuci kembali sawi yang telah dilumuri garam tadi hingga tidak ada garam yang menempel sebanyak 3 kali. Tiriskan.
  • Bumbui sawi dengan pasta yang telah Anda buat tadi hingga rata.
  • Masukkan sawi ke dalam toples atau tempat kedap udara, jangan di isi sampai peenuh.
  • Diamkan sawi selama 2 hari pada suhu ruangan.
  • Kimchi siap untuk dihidangkan.

Hal yang perlu diperhatikan:
  1. Jangan masukkan kimchi langsung ke dalam lemari es sebelum terjadi proses fermentasi.
  2. Setelah proses fermentsi selesai, baru masukkan ke dalam lemari es.
~