Rabu, 12 Juli 2017

Kisah Asam Manis



 

 

Kisah Asam Manis


Dalam perjalanan pulang dari Cirebon, saya harus mampir dulu ke Bandung. Dalam perjalanan Cirebon via Sumedang, saya harus berhenti di Kadipaten untuk isi BBM dan BAK. Ketika antri mengisi, terlihat hanya ada dua kendaraan saja. Di depan terlihat city-car yang dikendarai wanita bersama seorang penumpang wanita juga yang saat itu lagi membayar BBM. Setelah membayar, terlihat wanita itu mengedipkan matanya kearahku sembari tersenyum manis melambaikan tangannnya dengan lembut. Senyumannya sungguh terlihat manis. Sepintas wanita berkulit puih mulus itu mirip bule layaknya. Saya hanya terpana plongok-plongok menerima senyuman manis itu. Sungguh, saya tidak mengenalnya.

Singkat cerita, setelah selesai mengisi BBM saya parkir di area Parking Toilet untuk BAK. Di ruang kamar kecil tersebut hanya ada satu WC dan dua urinoir. Tanpa pikir panjang saya langsung berdiri di hadapan urinoir untuk BAK, di sebelah sudah diisi oleh orang lain. Ketika upacara BAK berlangsung, saya melirik ke sebelah. Saya terperanjat, karena yang sedang BAK di sebelah saya ternyata adalah wanita yang tersenyum ke arah saya tadi. Karena sudah tanggung, saya tetap melanjutkan upacara BAK. Saya menyempatkan diri untuk melihat ke urinoir sebelah, alangkah kagetnya saya… ternyata perabotan wanita itu sama dengan yang saya punya. Wadooww, kog bisa begini. Wanita itu menyadari bahwa saya sudah tahu perihal perabotannya, dia hanya kembali tersenyum. Dan kami pun saling tersenyum…

(Dikisahkan Oleh: Tangguh Tunggalaye)
~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar