Kisah Asam Manis
Dalam perjalanan pulang dari Cirebon, saya harus mampir dulu
ke Bandung. Dalam perjalanan Cirebon via Sumedang, saya harus berhenti di
Kadipaten untuk isi BBM dan BAK. Ketika antri mengisi, terlihat hanya ada dua
kendaraan saja. Di depan terlihat city-car yang dikendarai wanita bersama
seorang penumpang wanita juga yang saat itu lagi membayar BBM. Setelah
membayar, terlihat wanita itu mengedipkan matanya kearahku sembari tersenyum
manis melambaikan tangannnya dengan lembut. Senyumannya sungguh terlihat manis.
Sepintas wanita berkulit puih mulus itu mirip bule layaknya. Saya hanya terpana
plongok-plongok menerima senyuman manis itu. Sungguh, saya tidak mengenalnya.
Singkat cerita, setelah selesai mengisi BBM saya parkir di
area Parking Toilet untuk BAK. Di ruang kamar kecil tersebut hanya ada satu WC
dan dua urinoir. Tanpa pikir panjang saya langsung berdiri di hadapan urinoir
untuk BAK, di sebelah sudah diisi oleh orang lain. Ketika upacara BAK
berlangsung, saya melirik ke sebelah. Saya terperanjat, karena yang sedang BAK
di sebelah saya ternyata adalah wanita yang tersenyum ke arah saya tadi. Karena
sudah tanggung, saya tetap melanjutkan upacara BAK. Saya menyempatkan diri
untuk melihat ke urinoir sebelah, alangkah kagetnya saya… ternyata perabotan
wanita itu sama dengan yang saya punya. Wadooww, kog bisa begini. Wanita itu
menyadari bahwa saya sudah tahu perihal perabotannya, dia hanya kembali
tersenyum. Dan kami pun saling tersenyum…
(Dikisahkan Oleh: Tangguh
Tunggalaye)
~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar