Rabu, 08 Maret 2017

Kepercayaan








Kepercayaan

Bila dalam konteks agama, kepercayaan adalah keyakinan pada suatu anutan azas yakni agama yang dianut. Dalam konteks ini, kepercayaan dikenali sebagai Akidah atau Iman. Sedangkan kepercayaan dalam konteks psikologi adalah suatu keadaan jiwa yang berkaitan dengan sikap propositional attitude atau kepemihakan. Kepercayaan umumnya adalah akuan akan benarnya sesuatu perkara. Biasanya, seseorang yang menaruh kepercayaan atas sesuatu pekara itu akan disertai oleh perasaan 'pasti' atau kepastian terhadap pekara yang berkenaan.

Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang-orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai.

Kepercayaan adalah wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain. Kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya. Hal ini mendefinisikan kepercayaan sebagai penilaian hubungan seseorang dengan orang lain yang akan melakukan transaksi tertentu sesuai dengan harapan dalam sebuah lingkungan yang penuh ketidakpastian.

Kepercayaan terjadi ketika seseorang yakin dengan reliabilitas dan integritas dari orang yang dipercaya. Penciptaan awal hubungan mitra dengan pelanggan didasarkan atas kepercayaan. Kepercayaan dibangun sebelum pihak-pihak tertentu saling mengenal satu sama lain melalui interaksi atau transaksi. Kepercayaan secara online mengacu pada kepercayaan dalam lingkungan virtual.

Kepercayaan dalam berbagai konteks yaitu kesediaan seseorang untuk menerima resiko. Kepercayaan konsumen dalam berbelanja internet sebagai kesediaan konsumen untuk mengekspos dirinya terhadap kemungkinan rugi yang dialami selama transaksi berbelanja melalui internet, didasarkan harapan bahwa penjual menjanjikan transaksi yang akan memuaskan konsumen dan mampu untuk mengirim barang atau jasa yang telah dijanjikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepercayaan konsumen adalah kesediaan satu pihak menerima resiko dari pihak lain berdasarkan keyakinan dan harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan sesuai yang diharapkan, meskipun kedua belah pihak belum mengenal satu sama lain.

Adapun kepercayaan itu dikatakan berkaitan dengan sikap pemihakan, kerana ia senantiasanya melibatkan penekanan, penuntutan dari seorang individu mengenai suatu kebenaran. Kebenaran yang dituntut itu mungkin benar, dan mungkin palsu secara objektif, tetapi bagi individu yang berkenaan ia adalah sahih.

Saat Anda berada dalam proses memperkerjakan seseorang atau saat bertemu orang baru, akan sangat sulit untuk menentukan apakah orang tersebut dapat dipercaya. Meskipun Anda memiliki kesan pertama yang baik terhadap orang tersebut, kesan pertama bisa salah atau kurang dapat diandalkan. Untuk menentukan apakah orang tersebut dapat dipercaya secara profesional maupun personal, Anda harus memperhatikan perilakunya dan memperoleh bukti karakter yang ia miliki dalam bentuk referensi, saran, maupun testimoni.

Mendapat kepercayaan dari seseorang bukan perkara yang mudah untuk kita peroleh. Tidak banyak seseorang mau memberikan suatu kepercayaan terhadap orang lain meskipun orang tersebut sudah lama dikenalnya. Menjadi orang yang dapat dipercaya sangat penting dalam kehidupan sosial kita, baik di dalam lingkungan rumah, pekerjaan, dan juga pergaulan. Bisa menjadi pribadi yang bisa dipercaya adalah suatu keuntungan yang patut untuk dijaga dan dipelihara. Karena kepercayaan dari orang lainlah karier dan peran kita bisa semakin naik atau maju dan juga kita bisa menjadi seseorang yang disukai oleh banyak orang.

Memang tidak mudah meyakinkan seseorang untuk dapat mempercayai kita sepenuhnya, perlu adanya pembuktian bahwa kita layak untuk menerima suatu kepercayaan tersebut. Berikut kiat–kiatnya:

Mengembangkan dan mengerjakan tugas atau pekerjaan yang sudah diberikan: Tugas dan pekerjaan adalah alat ukur untuk mengetahui seberapa mampu seseorang menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diberikan. Jika kita sudah sering menyelesaikannya dengan baik dan sesuai dengan apa yang diminta oleh orang yang memberikan pekerjaan itu, maka kita bisa menjadi bahan pertimbangan untuk diberi suatu kepercayaan tertentu. Tetapi hal ini saja masih belum cukup untuk menyakinkan bahwa Anda adalah orang yang pantas untuk menerima kepercayaan itu.

Tidak pernah mengabaikan hal–hal yang kecil atau sederhana: Kepercayaan adalah suatu tanggung jawab yang harus kita jaga dan kerjaan, meskipun hal tersebut adalah tanggung jawab yang dapat dibilang kecil atau sederhana. Tanggung jawab yang besar tidak akan pernah datang kepada Anda jika tanggung jawab yang kecil saja Anda sepelekan. Jika Anda setia dengan hal-hal yang sederhana, hal–hal yang besar nantinya juga akan Anda terima. Dan juga kerjakanlah tanggung jawab yang telah diberikan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas kita.

Rendah hati dan juga tidak mengingkari janji: Salah hatu hal yang bisa menjadi pertimbangan seseorang memberikan kepercayaannya kepada Anda adalah melalui sifat dan karakter Anda. Jika Anda adalah orang yang banyak bicara dan cenderung suka membicarakan diri Anda sendiri atau menyombongkan diri, maka kepercayaan tersebut akan semakin menjauh dari Anda, dan begitu sebaliknya. Biasakan juga untuk menepati janji yang sudah Anda buat, apapun janji tersebut sebisa mungkin Anda tepati. Karena kebiasaan ini membuat seseorang dengan mudah mempercayai Anda.

Jujur dalam setiap hal: Bukan hanya orang baik saja yang menyukai kejujuran orang jahat pun menyukainya. Menjadi pribadi jujur sepanjang hidup memang tidak mungkin, pasti ada saat-saat di mana seseorang berbohong. Tetapi jika kita ingin menjadi orang yang dapat dipercaya maka syarat utamanya adalah kejujuran tersebut. Mungkin akan ada yang terluka entah itu Anda atau orang lain dengan kejujuran yang Anda miliki, tetapi ingat bahwa kebohongan akan melahirkan kebohongan lain juga yang tentunya juga akan merugikan diri Anda.

Milikilah ketekunan dan kesetiaan: Ketekunan dan kesetiaan juga tidak lepas dari kesabaran, ketahanan, dan juga sebuah harapan. Mungkin kita pernah merasa bosan dan jenuh dengan pekerjaan yang telah lama kita kerjaan, tetapi ingat bahwa jika kita mengerjakan segala sesuatu dengan tekun dan penuh dengan kesetiaan, sesuatu hal yang besar pasti akan datang kepada kita.

Mengesampingkan kepentingan diri sendiri: Tidak banyak orang mau untuk mengesampingkan kepentingan pribadinya untuk sebuah kepentingan bersama. Jika kita berada dalam kondisi dimana kita dituntut untuk profesional dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, mau tidak mau keegoisan kita harus dikesampingkan dahulu. Dengan begitu orang lain akan menilai kita bahwa kita memang pantas memperoleh kepercayaan tersebut.
*(Widyawati Nurhadi, Spsi)



 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar